Mediakpk.com – Gresik – Peningkatan jenjang Sabuk perguruan silat Kera Sakti di wilayah Kecamatan Cerme,tepatnya Cerme Kidul wilayah polsek Cerme memakan Korban satu anggota pesilat meninggal Dunia.
Peristiwa meninggalnya Much Aditya Pratama karena ada dugaan pengeroyokan Pada lokasi di bawah jembatan Tol tempat latihan. dari penelusuran awak mediakpk.com pada tanggal 10/10/2023
Orang tua korban ( Ngatrip ) saat di wawancarai awak mediakpk.com menceritakan awal sebelum mendapat informasi kejadian di larikan ke rumah Sakit Ibnu Sina Gresik.
Ngatrip mengatakan,” Bahwa Aditya di jemput kawannya pada petang hari sekitar pukul 19 : 00 Wib untuk mengikuti peningkatan dari sabuk Kuning ke sabuk biru. Namun na’as bagi aditya saat peningkatan sabuk justru mendapatkan pengeroyokan oleh beberapa anggota sesama perguruan silat yang saat itu di lokasi.
Pada pukul 02 : 00 WIB,Dini hari ,Orang Tua korban mendapatkan kabar Informasi bahwa Aditya kondisi sakit dan di larikan ke puskesmas.
Kedua Orang Tua merasa kaget karena aditya tidak memiliki riwayat sakit apapun. Setelah itu kedua orang tua aditya juga sempat di tanyain salah satu anggota sesama perguruan pencak silat,apa ada riwayat sakit aditya dan di jawab tidak ada riwayat sakit. Dari situ,kedua orang tua korban hati nurani dan keyakinan nya menyatakan ada ketidakwajaran peristiwa yang terjadi pada putra semata wayang nya.
Dari rumah,Ngatrip bersama keluarga bergegas menuju ke puskesmas. Namun setelah tiba lokasi Puskesmas, salah satu petugas puskesmas menyatakan Aditya di larikan ke Rumah Sakit Ibnu Sina Gresik karena kondisi Kritis atau tidak sadarkan diri.
Melihat situasi dan keadaan Aditya akhirnya pihak keluarga melaporkan peristiwa tersebut ke polsek Cerme dan melanjutkan lapor ke polres Gresik.Dari laporan keluarga kemudian polres mengamankan sejumlah anggota perguruan Silat untuk di lakukan pemeriksaan guna penyelidikan dan penyidikan Reskrim polres Gresik.
Salah satu keluarga korban ( paman) menyampaikan kepada awak mediakpk.com.bahwa kasus meninggalnya Aditya sudah kita laporkan ke polres Gresik. Dan kejadian peristiwa meninggalnya Aditya segera bisa di lakukan Gelar perkara supaya peristiwa terang benderang.
Lanjut, perguruan silat hendaknya memiliki safety untuk anggota nya pada sesi latihan atau peningkatan jenjang. Agar kejadian di cerme kidul tidak terulang kembali, tanpa pengawasan, tanpa safety, kemudian terjadi Sabung bebas tak terkontrol.kemudian berakibat fatal hingga meninggal dunia.katanya.
Olahraga silat adalah olah raga di samping untuk kesehatan juga untuk melatih dan membentengi diri dari tindakan pelaku kejahatan. Bukan malah menjadi yang terpidana tindak kekerasan. Kenapa demikian, karena ada korban yang meninggal sia sia, tanpa prestasi dan bermanfaat bagi masyarakat.Ujarnya.
Pada hari berikutnya,paskah Much Aditya Pratama di kebumikan.Ketua Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia ( I K S P I ) Kera Sakti Cabang Gresik Jefri Adriawan Susilo.S H.Bersama Rombongan menyambangi Kediaman Much Aditya Putra di dusun Jambu RT 01 RW 01 Desa Semampir. Kec Cerme pada Rabu 11/10/2023 ( malam)
Informasi yang di dapatkan awak mediakpk.com.Kedatangan dari Ketua dan Rombongan adalah Mengucapkan Turut Berduka Cita, berbelah sungkawa atas meninggalnya Aditya Pratama sekaligus silahturahmi keluarga besar IKSPI kepada keluarga yang di tinggalkan Aditya Pratama. Dari kunjungan tersebut pun Pengurus di wakili Ketua IKSPI memberikan Bantuan atau Santunan Untuk meringankan keluarga Alm.Aditya Pratama.
Selanjutnya Kamis. 12/10/2023. Satreskrim Polres Gresik menyampaikan kepada sejumlah awak media ” Bahwa kepolisian Resort Gresik saat mendapatkan laporan, saat itu juga langsung bergerak cepat dan mengamankan enam pesilat dari salah satu perguruan silat yang mengeroyok adik tingkat hingga tewas. M Aditya Pratama saat menjalani tes kenaikan sabuk hingga meninggal dunia.
Keenam Anggota perguruan silat di amankan guna penyelidikan dan penyidikan yaitu tiga orang berusia di bawah umur. Pelakunya berinisial AS (20), RM (20), ARG (15), S (19), HS (17), dan D (17). Keenam tersangka berasal dari Kecamatan Cerme.
Para pelaku ini,masing-masing berada di pos jaga saat korban menjalani tes kenaikan sabuk.
“Sebanyak enam pelaku telah kami amankan usai mengeroyok korban yang sedang menjalani kenaikan sabuk,” tegas Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom melalui Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, Rabu (11/10/2023).
Proses penangkapan para pesilat dipimpin langsung Kanit Resmob Sat Reskrim Polres Gresik, Ipda Komang Andhika. Satu pelaku diamankan di wilayah Cerme. Kemudian mengamankan para pelaku lainnya dari lokasi berbeda.
“Dari enam pelaku yang kami amankan, tiga diantaranya di bawah umur,” tegasnya.
Saat ini keenam tersangka telah diamankan di Mapolres Gresik. Para tersangka pengeroyokan dijerat Pasal 170 KUHP, Pasal 351 KUHP.
Penulis : ( Prd )